ELPIAN
Daftar Blog Saya
Text
Pengikut
Mengenai Saya
About me
Sabtu, 29 Mei 2010
Kesibukan Galaksi di Awal Pembentukannya
Gambar dari teleskop Herschel pada panjang gelombang inframerah. Kredit: ESA / SPIRE dan HerMES consortia
Astronom dari Agensi Antariksa Eropa (ESA) menemukan fakta baru yaitu galaksi-galaksi terang cenderung berada di bagian paling sibuk, berinteraksi secara intens, di alam semesta. Penemuan baru ini memberi kesempatan astronom untuk memperbaiki teori pembentukan galaksi.
Penemuan ini berasal dari foto yang dihasilkan oleh teleskop luar angkasa Herschel. Berbeda dengan teleskop yang biasa kita lihat atau gunakan sehari-hari, teleskop Herschel bekerja pada panjang gelombang inframerah yang tak kasat oleh mata kita. Memandang alam semesta pada panjang gelombang inframerah berarti kita bisa melihat gas dingin dan debu-debu yang lazim terdapat di dalam galaksi. Gas dan debu ini merupakan tempat lahirnya bintang-bintang. (lagi…)
Ledakan Supernova Dalam Pemodelan 3 Dimensi
Model 3 dimensi dari sebuah bintang yang meledak beberapa milidetik setelah keruntuhan inti. Kredit: Max Planck Institute for Astrophysics
Apa yang akan terjadi jika bintang bermassa sekitar 9 kali massa matahari kehabisan bahan bakar di intinya alias akan mendekati kematiannya? Ya, bintang tersebut akan ‘meledak’ menjadi supernova. Jika peristiwa supernova terjadi, kita dapat mengamatinya dengan mudah di langit, karena kecerlangan supernova ini melebihi kecerlangan keseluruhan galaksi. Saking terangnya, saat siang hari pun kita masih dapat melihatnya. Sangat menarik, apalagi kejadian seperti ini cukup langka, dengan kemungkinan terjadi setiap 50 tahun sekali.
(lagi…)
Diposting oleh
Muhammad Sulaiman
di
06.18
0
komentar
5 makhluk bumi yang mungkin bisa hidup di luar angkasa
Selalu ada pertanyaan di dalam benak kita semua: "apakah ada makhluk hidup yang bisa tinggal dan bertahan di planet lain?" jika kita berbicara soal manusia, mungkin tidak. Tetapi, mungkin lima makhluk bumi di bawah ini bisa.
Untuk bertahan hidup, manusia selalu membutuhkan unsur-unsur pendukung kehidupan seperti oksigen. Namun beberapa makhluk hidup yang ada di bumi ini ternyata memiliki karakteristik yang cukup unik dan karakteristik ini memungkinkan mereka untuk hidup pada kondisi ekstrim di luar angkasa.
Sekarang, mari kita lihat lima makhluk super berikut ini:
1. Cacing yang hidup di es metana
saya tahu, melihat foto di atas, kalian mungkin akan teringat dengan salah satu makhluk dalam film alien. Namun, makhluk yang terlihat cukup mengerikan di atas sebenarnya adalah makhluk bumi. Ya, ia diam di antara kita.
Makhluk itu sesungguhnya adalah seekor cacing yang hidup di lempengan es metana yang terdorong ke permukaan dari dasar laut di dekat pantai mexico.
Es metana adalah sebuah gas hidrat yang terbentuk secara alami pada tekanan tinggi dan temperatur rendah di dasar laut yang dalam.
Menurut para ahli dari pennsylvania state university, penemuan cacing ini telah membangkitkan berbagai spekulasi mengenai kehidupan di luar angkasa.
Erin mcmullin, salah satu peneliti yang turut menemukan cacing tersebut berkata:
"sangat menyenangkan ketika kita sibuk berspekulasi mengenai kehidupan di planet lain, kita malah terus menemukan bentuk kehidupan baru yang sepertinya bukan berasal dari bumi."
lalu, jika kita memberikan sebuah tempat baru baginya di angkasa luar, dimanakah tempat yang cocok baginya?
Jawabannya adalah di titan, salah satu bulan saturnus.
Di titan, terdapat lautan methana yang berlapis-lapis. Jika kita menaruh cacing ini di titan, ada kemungkinan ia dapat bertahan hidup dengan mendiami lapisan es tersebut.
2. Makhluk yang bisa hidup di ruang hampa
setelah melihat foto di atas, saya yakin, kebanyakan dari kalian akan segera teringat dengan beruang. Tidak salah juga. Tapi, makhluk lucu ini bukan seekor beruang. Ia bernama tardigrade. Karena kemiripannya dengan beruang, ia juga sering disebut dengan nama beruang air.
Berbeda dengan beruang darat yang bertubuh besar, makhluk ini hanya memiliki panjang sekitar setengah milimeter. Ini membuatnya tidak terlihat oleh mata telanjang.
Tetapi, jangan menilainya hanya dari ukurannya. Makhluk mikro ini termasuk salah satu makhluk hidup yang paling tangguh di bumi.
Ia memiliki satu kekuatan super.
Ia bisa masuk ke dalam kondisi diam sempurna yang disebut tun. Dalam kondisi ini, makhluk ini bisa bertahan terhadap fluktuasi temperatur, bahkan yang paling ekstrim sekalipun.
Pada tahun 2008, beberapa ekor tardigrade ikut dikirim ke luar angkasa dan terbukti kalau mereka bahkan bisa bertahan di dalam ruang hampa udara.
Jadi, jika kita melepasnya ke ruang angkasa, ada kemungkinan kalau makhluk ini bisa mengarunginya hingga menemukan tempat berdiam yang cocok baginya.
3. Cacing raksasa pemakan belerang
makhluk ini hidup di tepi gunung api super panas jauh di dasar lautan. Dan ia memakan belerang yang dibawa oleh bakteri lokal.
Cacing raksasa ini bisa bertumbuh hingga sepanjang 2,1 meter dan bisa hidup 5 mil di bawah permukaan laut dalam kondisi tekanan yang ekstrim. Tubuh mereka didominasi warna merah. Ini karena banyaknya nadi yang berisi darah di dalamnya.
Yang menarik dari cacing ini adalah kemampuannya bertahan terhadap panas yang ekstrim dan masih tetap bisa menerima kebutuhan hidup yang cukup.
Dimanakah tempat yang cocok baginya di luar angkasa?
Makhluk ini mungkin bisa hidup di venus dimana terdapat sumber belerang yang luar biasa banyak
4. Mikroba antartika pemakan besi
darah mengalir deras di antartika. Apakah ada pembantaian hewan besar-besaran sedang berlangsung?
Tidak! Unsur berwarna merah itu ternyata mikroba yang berdiam di dalam kumpulan air yang terjebak di bawah lapisan es.
Menurut majalah nature:
"cairan ini telah terjebak di dalam glasier selama paling tidak 1,5 juta tahun lamanya. Di dalamnya, paling tidak terdapat 30 jenis bakteri yang masing-masingnya memiliki pergerakan kimia yang unik."
menurut salah satu peneliti bernama mikucki, mikroba ini menggunakan sulfat sebagai katalis dalam sebuah rantai reaksi yang kompleks dimana penerima elektron akhirnya adalah besi.
"ini adalah contoh bagaimana sebuah ekosistem berhasil bertahan walaupun tertutupi oleh kegelapan dan es yang tebal."
"life finds a way."
dengan karakteristik ini, maka mikroba ini mungkin dapat hidup di europa, salah satu bulan jupiter yang memiliki lautan yang kaya akan zat besi di bawah lapisan esnya yang tebal
5. Bakteri yang mampu bertahan dari radiasi
d. Radiodurans adalah nama bakteri ini. Ia mampu bertahan dalam dosis radiasi yang seribu kali lebih kuat dibanding dosis yang dapat diterima manusia.
Kemampuan ini didapatkannya karena sistem pemulihan dnanya yang unik.
Manusia yang menerima radiasi umumnya meninggal karena partikel radioaktif tersebut menghancurkan dnanya. Akibatnya sistem regulasi di tubuh pun terhenti.
namun bakteri ini secara menakjubkan mampu menyusun kembali dna nya yang telah hancur.
salah satu masalah yang dihadapi ketika manusia mencoba untuk hidup di bulan atau mars adalah adanya radiasi yang cukup mematikan. Jika bakteri ini dilepas di angkasa, maka radiasi yang ada di sana tidak akan mampu mempengaruhi tubuhnya.
Jadi, jika suatu hari kita menjelajahi angkasa luar dan planet-planetnya, jangan heran kalau suatu hari kita bisa menemukan makhluk seperti ini di sana. Mungkin saja...
Diposting oleh
Muhammad Sulaiman
di
06.10
0
komentar
8 Dinosaurus Pemegang Rekor
Mungkin karena saking besarnya, makanya nggak ada manusia yang mau hidup dekat-dekat monster ini kali ya? Berikut ini adalah 8 dinosaurus pemegang rekor terbesar menurut kelasnya masing-masing :
1. Seismosaurus, dinosaurus dengan bobot terberat dan terbesar.
2. Spinosaurus, dinosaurus pemakan daging terbesar di darat.
3. Therizinosaurus, dinosaurus dengan cakar terbesar.
4. Brachiosaurus, dinosaurus tertinggi.
5. Oviraptor, dinosaurus pemakan telur terbesar.
6. Predator X, dinosaurus air terbesar sekaligus dinosaurus pemakan daging terbesar.
7. Quetzalcoatlus, dinosaurus terbang terbesar.
8. Hypselosaurus, dinosaurus dengan telur terbesar.
Diposting oleh
Muhammad Sulaiman
di
06.03
0
komentar
Kamis, 27 Mei 2010
Letusan Gunung Berapi Terdahsyat di Dunia, Letusan Tambora 10.000 kali Lebih hebat daripada Eyjafjallajokull
Letusan Gunung Eyjafjallajokull di Islandia menyemburkan abu vulkanik mengacaukan lalu lintas udara Eropa sehingga mengacaukan perekonomian Eropa. Namun, menurut laman Wall Street Journal, Sabtu 24 April 2010 dampak letusan Gunung Eyjafjallajökull tak sebanding dengan letusan Gunung Tambora di Sumbawa Indonesia.
Pada 5 April 1815 sore, gunung berapi Tambora mulai bergemuruh dan ‘batuk -batuk’. Kondisi ini terjadi dalam beberapa hari. Beberapa hari kemudian, pada 11 dan 12 April letusan Gunung Tambora mencapai klimaksnya. Gunung besar itu meletus, getarannya mengguncangkan bumi hingga jarak ratusan mil. Selama lebih dari 10 hari kemudian, Tambora mengeluarkan 24 kubik mil (1 mil = 1,6 kilometer) lava dan bebatuan gunung. Saking dahsyatnya, di puncak Tambora tercipta kawah selebar tiga mil dan dalamnya hampir 1 mil.
Lelehan lava panas, batu yang berterbangan, dan gas mematikan yang keluar dari perut Tambora saat itu menewaskan puluhan ribuan orang. Jutaan ton abu dan debu memenuhi udara, mengubah siang hari menjadi gelap gulita. Debu tebal menyelimuti wilayah kaki gunung dan bahkan Bali. Debu menutup semua vegetasi di Pulau Bali dan menyelimuti lautan. Sekitar 117.000 orang di wilayah yang dulu dikenal sebagai Hindia Belanda tewas. Banyak dari mereka terkena imbas letusan, jadi korban kelaparan dan penyakit.
Baru permulaan.
Letusan gunung di Islandia sama sekali bukan bandingan untuk Tambora. Badan Geologi Amerika Serikat atau US Geological Survey bahkan menobatkan letusan Tambora sebagai “yang terkuat sepanjang sejarah”.
Letusan Tambora bahkan lebih dahsyat dari Krakatau. Menurut data Volcanic Explosivity Index (VEI), indeks letusan gunung yang mirip skala Richter untuk mengukur kekuatan gempa.
Perhitungan VEI ada pada skala 1 hingga 8, setiap satu angka adalah 10 lebih besar dari sebelumnya. Tambora ada di level tujuh, Krakatau enam. Ini berarti Tambora lebih kuat 10 kali lebih besar dari letusan Krakatau.
Bagaimana letusan gunung Islandia? Leel VEI-nya hanya dua atau tiga. Ataiu 10.000 kali lebih lemah dari Tambora. Letusan Eyjafjallajökull ‘saja’ bisa mempengaruhi atmoser dan membuat dunia penerbangan kalang kabut. Tak terbayang jika Tambora meletus di era ini. Seperti meriam raksasa, tambora menyemburkan abu, debu, dan setidaknya 400 juta ton gas sulfur ke udara, hingga 27 mil tegak lurus ke strastofer, jauh di atas awan cuaca. Ini mengakibatkan ledakan di lapisan troposfer — lapisan terdekat dari permukaan Bumi, di mana awan, angin, dan hujan, serta 75 persen dari berat atmosfer berada. Semburan Tambora juga menyobek lapisan tipis ozon yang melindungi Bumi dari radiasi sinar matahari.
Hebatnya Letusan Gunung Tanmbora
Tahun tanpa musim panas, juga dikenal sebagai Tahun Kemiskinan dan Seribu delapan ratus dan membeku hingga mati, terjadi pada 1816, ketika penyimpangan iklim musim panas menghancurkan panen di Eropa Utara, Amerika timur laut dan Kanada timur. Kini orang umumnya menduga bahwa penyimpangan itu terjadi karena ledakan vulkanik Gunung Tambora pada tanggal 5 April–15 April 1815. Gunung ini terletak di pulau Sumbawa di Hindia Belanda (kini Indonesia) yang melontarkan lebih dari satu setengah juta ton – atau 400 km³ – debu ke lapisan atas atmosfer. Seperti umumnya diketahui, setelah sebuah letusan gunung berapi yang dahsyat, temperatur di seluruh dunia menurun karena berkurangnya cahaya matahari yang bersinar melalui atmosfer.
Namun pada Mei 1816 frost (pembekuan) mematikan sebagian besar tanaman yang telah ditanam, dan pada bulan Juni dua badai salju mengakibatkan banyak orang yang meninggal. Pada Juli dan Agustus, danau dan sungai yang membeku dengan es terjadi hingga di Pennsylvania yang jauh di selatan. Perubahan temperatur yang cepat dan dramatis lazim terjadi, dengan temperatur yang bergeser dari yang normal dan di atas normal pada musim panas, yaitu 35°C hingga hampir membeku hanya dalam beberapa jam saja. Meskipun para petani di selatan New England berhasil menuai panen yang masak, harga jagung dan biji-bijian lainnya meningkat secara dramatis. Harga haver, misalnya, meningkat dari 12 sen dolar sekarungnya (ukuran 35 1/4 liter) pada tahun sebelumnya menjadi 92 sen dolar Amerika.
Banyak sejarahwan yang menyebutkan tahun tanpa musim panas ini sebagai motivasi utama untuk terbentuknya dengan segera pemukiman yang kini disebut sebagai Barat Tengah Amerika. Banyak penduduk New England yang tewas karena tahun itu, dan puluhan ribu lainnya berusaha mencari tanah yang lebih subur dan kondisi-kondisi pertanianyang lebih baik di Barat Tengah Hulu (saat itu merupakan Wilayah Barat Laut) . (Sebuah contoh spesifik tentang hal ini adalah ketika keluarga Joseph Smith yang kemudian menjadi pendiri Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir pindah dari Sharon, Vermont ke Palmyra, New York di negara bagian New York yang jauh di barat setelah beberapa kali panen yang gagal.) Sementara hasil panen memang buruk selama beberapa tahun, pukulan yang terakhir terjadi pada 1815 dengan letusan Tambora.
Letusan Tambora ini juga menyebabkan Hongaria mengalami salju coklat. Italia mengalami sesuatu yang serupa, dengan salju merah yang jatuh sepanjang tahun. Hal ini diyakini disebabkan oleh debu vulkanik di atmosfer.
Badai yang hebat, curah hujan yang tidak normal, dan banjir di sungai-sungai utama Eropa (termasuk Sungai Rhein dihubungkan dengan peristiwa ini. Demikian pula dengan frost yang terjadi pada Agustus 1816. Karena daya tarik grafitasi yang ringan di angkasa, abu dan debu Tambora melayang dan menyebar mengelilingi dunia. Debu Tambora menetap di lapisan troposfer selama beberapa tahun dan turun melalui angin dan hujan kembali ke Bumi. Letusan Tambora berakibat luar biasa. Gagal panen di China, Eropa, dan Irlandia. Hujan tanpa henti dselama delapan minggu memicu epidemi tifus yang menewaskan 65.000 orang di Inggris dan Eropa. Kelaparan melumpuhkan di Inggris.
Kegelapan menyelimuti Bumi, menginspirasi novel-novel misteri legendaris misalnya, ‘Darkness’ atau ‘Kegelapan’ karya Lord Byron, ‘The Vampir’ atau ‘Vampir’ karya Dr John Palidori dan novel ‘Frankenstein’ karya Mary Shelley.Tambora juga jadi salah satu pemicu kerusuhan di Perancis yang warganya kekuarangan makanan. Juga mengubah sejarah saat Napoleon kalah akibat musim dingin berkepanjangan dan kelaparan pada 1815 di Waterloo.
Gunung Tambora di Sumbawa Indonesia Saat Ini
Gunung Tambora (Tomboro) 2851 m dpl, adalah gunung berapi aktif yang berdiri tegak di Pulau Sumbawa, yang juga bagian dari kepulauan Nusa Tenggara. Karena bentukan Tambora oleh Zona Subduksi dibawahnya, sehingga bisa meningkatkan ketinggian puncaknya mencapai 4.300 m dpl, dan dipastikan sebagaii salah satu puncak gunung tertinggi di seluruh nusantara setelah Puncak Jaya (Carstensz Piramid 4884 m dpl), namun ini terjadi sebelum bulan April 1815 sebagai puncak meletusnya gunung Tambora dengan skala letusan mencapai angka tujuh, sebuah ukuran dengan diskripsi super kolosal menurut Volcanic Explosivity Index (VEI).
Secara administratif Gunung Tambora terletak diantara dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut), dan Kabupaten Bima (bagian lereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara) Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan garis koordinat tepatnya pada 8°15′ LS dan 118° BT. Disamping kalangan wisatawan dan pendaki gunung yang menikmati panorama dan pesona alam unik, Gunung Tambora juga masih dipantau aktifitasnya secara rutin oleh ahli gempa dan Vulcanologist, Gunung Tambora juga menarik minat untuk studi Arkeologi dan Biologi.
Kata Tambora menurut cerita rakyat nusantara secara turun menurun ada dua versi, yang pertama yang berasal dari kata Lakambore – Bahasa Bima yang artinya “Mau Kemana?”, kalimat pertanyaan kepada seseorang yang hendak bepergian. Versi kedua berasal dari dua kata Ta dan Mbora, juga dari bahasa Bima, “ta” yang berarti mengajak dan “mbora” yang artinya menghilang, sehingga secara keseluruhan berarti mengajak menghilang.
Pesona Alam Gunung Tambora
Dengan sejarah letusannya yang cukup panjang, letusan Tambora terbesar terjadi pada April 1815, lebih awal dari meletusnya Gunung Krakatau (1883) yang ditulis oleh anak negri dalam bentuk Syair Lampung Karam. Gunung Tambora menyisakan panorama unik dan pesona alam yang menawan bagi para wisatawan, lebih-lebih bagi kalangan pencinta alam dan pendaki gunung. Di kalangan internasional, Tambora memiliki julukan sebagai The Greatest Crater in Indonesia atau gunung yang memiliki kawah terbesar di Indonesia. Lebar kawah Gunung Tambora sepanjang 7 Kilometer dengan keliling kawahnya sepanjang 16 Km dan memiliki jarak antara puncak dengan dasar kawah sedalam 800 meter. Kawasan Gunung Tambora terbagi menjadi dua lokasi konservasi yaitu: Tambora Utara Wildlife Reserve dengan luas 80.000 hektar dan Tambora Selatan Hunting Park dengan luas 30.000 hektar.
Dari puncak Gunung Tambora, anda akan dapat memandang lebih leluasa pemandangan kawah, padang pasir, samudra lautan, dan Pulau Satonda. Pulau Satonda sangat indah dengan pemandangannya yang masih alami, di tengah-tengah pulau tersebut terdapat danau yang jernih dan dikelilingi oleh tebing-tebing dari perbukitan yang masih alami. Pulau Satonda dengan ketinggian antara 0 sampai 300 mdpl merupakan taman rekreasi (recreation park) dengan wilayah seluas 1.000 Ha mempunyai ciri-cirinya yang unik.
Sekarang pulau tersebut telah menjadi kawasan yang dilindungi (strict nature reserve). Pulau Satonda sangat baik untuk menjadi tempat untuk mempelajari hutan, karena hutan di pulau tersebut hancur akibat letusan Gunung Tambora pada tahun 1815. Juga banyak ditemukan jenis-jenis ikan yang baru dan hanya ditemukan di Danau Satonda saja. Pulau tersebut menjadi habitat sejumlah besar jenis-jenis burung yang dilindungi. Kesemua keindahan alam yang menjadi satu kesatuan menciptakan suatu fenomena indah, unik.
Menuju ke Gunung Tambora
Ada tiga titik konsentrasi desa-desa yang berada di sekitar lereng Gunung Tambora. Disebelah timur adalah desa Sanggar, ke arah laut adalah desa Doro Peti dan desa Pesanggrahan, dan di barat adalah desa Calabai. Ada dua jalur pendakian untuk mencapai kaldera. Rute pertama dimulai dari desa Doro Mboha di tenggara gunung. Rute ini mengikuti jalan beraspal melalui mete perkebunan hingga mencapai 1.150 meter (3,800 kaki) di atas permukaan laut. Akhir dari rute ini adalah bagian selatan kaldera pada 1.950 meter (6.400 kaki), dapat dicapai melalui jalur hiking. Lokasi ini biasanya digunakan sebagai base camp untuk memantau aktivitas gunung berapi, karena hanya dalam waktu satu jam untuk mencapai kaldera. Rute kedua dimulai dari desa Pancasila di barat laut gunung. Dengan menggunakan rute kedua, maka kaldera hanya dapat diakses dengan berjalan kaki.
Jika ingin melakukan pendakian ke Gunung Tambora kami sarankan melalui jalur resmi, yaitu jalur yang kedua melewati Dusun Pancasila yang relatif lebih aman dari jalur lainnya, untuk menuju ke Dusun Pancasila dapat menggunakan kendaraan dari Cabang Banggo (baca: cabang Mbanggo) Kabupaten Sanggar dengan jarak tempuh kurang lebih dua jam 15 menit. Para pendaki sebaiknya menginap di basecamp Bapak Lewah, Kepala Dusun Pancasila, atau menginap di rumah Bapak M Yusuf (babe), seorang guide pendakian Gunung Tambora yang sangat berpengalaman mengenai seluk-beluk dan sejarahnya Gunung Tambora.
Dari Dusun Pancasila menuju ke Pos I dapat ditempuh selama satu jam, di Pos I tersebut terdapat sebuah pondok dan sekitar 20 meter terdapat mata air berbentuk sumur dengan airnya yang jernih, Kemudian dari Pos I menuju ke Pos II dapat di tempuh selama satu jam, di pos tersebut terdapat tempat datar untuk beristirahat dan sekitar lima meter dari tempat tersebut terdapat sungai kecil yang mengalirkan air jernih. Dari Pos II melanjutkan perjalanan kembali menuju ke Pos III dengan melalui hutan yang lebat dapat ditempuh selama tiga jam. Di Pos III tersebut ada tanah datar luas, terdapat pula pondok untuk tempat berteduh para pemburu rusa timor, adapun cara berburunya yaitu dengan menggunakan anjing sebagai pelacak dan menggunakan senapan laras panjang. Di Pos III tersebut merupakan mata air terakhir untuk mengambil air.
Dari Pos III menuju ke Pos IV melalui medan hutan lebat dan ditempuh selama satu jam, kemudian dari Pos IV menuju ke Pos V dapat ditempuh selama 30 menit, kemudian dari Pos V menuju ke Bibir Kawah dapat ditempuh selama dua jam, dengan melalui vegetasi yang beralih dari vegetasi hutan ke vegetasi Edelweiss dan dari vegetasi Edelweiss menuju padang pasir. Selama perjalanan kita akan menikmati keindahan alam yang menakjubkan dengan melalui jalur berpasir di kanan-kirinya melihat keunikan bunga Edelweiss yang berbeda dengan di gunung-gunung lain yaitu bunga tersebut sangat pendek sekitar 0,5 meter sampai 1,5 meter dengan letaknya masing-masing berjauhan sekitar dua meter sampai 100 meter. Juga adanya jenis rerumputan dengan tinggi sekitar satu meter sampai 1,5 meter membentuk barisan-barisan.
Diposting oleh
Muhammad Sulaiman
di
21.34
0
komentar
Kisah-kisah Rahmatan lil ‘Alamin
| | | |
Nabi Muhammad SAW diturunkan ke dunia sebagai rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi semesta alam. Maka kita, sebagai umatnya, pun memiliki adab-adab terhadap alam. Terlahirnya seorang nabi bernama Muhammad, Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, merupakan karunia terbesar yang telah Allah berikan kepada umat manusia, bahkan bagi seluruh alam ini. Beliaulah makhluk termulia dari seluruh ciptaan-Nya. Dan beliau adalah nabi pembawa rahmat dari sisi Tuhannya, Allah Azza wa Jalla. |
Diposting oleh
Muhammad Sulaiman
di
05.51
0
komentar
Rabu, 26 Mei 2010
Senin, 24 Mei 2010
KAPAL TITANIC
Hampir tiap tiba hari valentine pasti anda akan disuguhi dengan film TITANIC di salah satu setasiun TV di Indonesia, Tapi Tahukah anda kenapa kapal Titanic bisa tenggelam ? Kisah tenggelamnya kapal Titanic sangat legendaris. Berbagai novel telah menceritakan kisah memilukan tersebut bahkan telah difilmkan. Ada pula yang dengan suara mendayu-dayu menceritakan kisah kasihnya dalam lagu sebagai sound track film laris
Hampir semua orang tahu bahwa tenggelamnya kapal Titanic adalah karena menabrak gunung Es dalam perjalanan menuju kutub utara. Bagi sebagian orang yang sangat taat beragama, mereka punya pendapat bahwa tenggelamnya kapal tersebut karena hukuman Tuhan yang disebabkan lupanya orang di atas kapal pada kekuasaan Tuhan. Sang Kapten Kapal dengan pongahnya menyatakan bahwa kapal mewah dan besar tersebut tak akan pernah tenggelam di lautan, karena teknologi yang diterapkan benar-benar paling canggih saat itu. Perjalanan kapal mewah tersebut memang melewati wilayah yang sangat eksotik.Banyak orang menyatakan wilayah tersebut sebagai the last frontier.
Keyakinan sang Kapten atas kemampuan kapal tersebut mungkin sangat berlebihan, dan dia tak menyadari sebelum akhirnya kapal tersebut menabrak gunung es yang tak mampu dilewatinya. Gunung es yang tampak dari atas kecil, sebenarnya di bawahnya tersimpan gunung juga dalam bentuk yang hampir sama namun dalam ukuran yang jauh lebih besar. Diperkirakan gunung es yang sering ditemui dan dihindari oleh kapal-kapal besar berukuran seberat 3.000.000.000 Ton. Bayangkan ….Kita menabrak truk yang seberat satu ton saja sudah kelenger, nah kalau 3 juta ton apa nggak klengernya jadi 3 juta kali..?
Seorang fotografer berhasil memotret gunung es ini. Saya tak tahu apakah dia kenalan pak Mimbar atau apakah pak Mimbar juga pernah memotret hal seperti ini. Yang jelas, seorang manajer perusahaan minyak lepas pantai di GlobalSantaFe Corporation St. John’s Newfoundland , Kanada, sering harus mengalihkan gunung es ini agar menjauh dari Rig nya, caranya…dengan menarik menggunakan kapal. Penarikan biasa dilakukan bila saat itu cuaca membantu, laut tenang dan matahari bersinar cerah, sehingga gunung es tersebut tak menabrak Rig .
Fakta yang kemudian terungkap, ternyata sang fotografer, Ralph Clevenger mengakui bahwa foto tersebut tersebut ternyata adalah gabungan dari 4 gambar terpisah, yaitu langit, background, puncak gunung es yang diambil di kutub utara, dan es bawah laut yang di ambil di Alaska yang sebenarnya gambar puncak gunung es yang dibalik pada saat membuat komposisi akhir. Gambar gunung es ini didesain untuk memberikan ilustrasi “what you see is not necessarily what you get”. Sehingga sebagai fotografer bawah air yang benar-benar tahu betapa besarnya gunung es tersebut dia ingin membagi pandangan. Dalam kenyataan tak mungkin mengambil gambar tersebut karena pandangan bawah air sangat terbatas. Saat ini dia bekerja sebagai pengajar di Brooks Institute, Santa Barbara, California. Karya-karyanya banyak dimuat di Majalah National Geographic.
Diposting oleh
Muhammad Sulaiman
di
23.16
0
komentar
Sabtu, 22 Mei 2010
Jumat, 21 Mei 2010
Rabu, 19 Mei 2010
Mimpi Yang Tak Bisa Di capai
Wah indah banget nuansa lautnya,seandainya aq bsa kesana,tpi mimpi klau kesana uangnya jga gak ad dan tempatnya jga gak tau........!!!!!!
Diposting oleh
Muhammad Sulaiman
di
04.42
0
komentar
Senin, 17 Mei 2010
Minggu, 16 Mei 2010
Diposting oleh
Muhammad Sulaiman
di
22.20
0
komentar
Blog Archive
-
▼
2010
(36)
-
▼
Mei
(35)
- Alam Semesta Yang Indah
- Kak Elpian gaya harajuku
- ...
- 5 makhluk bumi yang mungkin bisa hidup di luar ang...
- 8 Dinosaurus Pemegang Rekor
- Letusan Gunung Berapi Terdahsyat di Dunia, Letusan...
- Kisah-kisah Rahmatan lil ‘Alamin
- Keistimewaan Spiritual Masjid Quba
- Meraih Seribu Kali Shalat
- Masjid Badshahi
- Angin Tornado
- Westlife
- Brayan Adams
- KAPAL TITANIC
- Steven Seagal
- Tempat Yang Indah Kan...
- DUA Kekasih yang tidak dianggap....
- Mimpi Yang Tak Bisa Di capai
- Kak Elipian Hartati
- Tanpa judul
- UCHIHA ITACHI
- Hi teman, makasih ya tlah liat skilas blog aku......
- Asal Mula Selat BaliPada jaman dulu di kerajaan Da...
- Ramalan Jucelino Nobrega da Luz
- Tanpa judul
- AMATERASU OMIKAMI
- Thank you dah ngunjungin blok aqu....
- Tanpa judul
- KIAMAT MENURUT AL QUR`AN JAUH LEBIH DAHSYAT DARI...
- Kereta Hantu Manggarai
- REFLESIA
- Asal Usul Batu Haramung
- Cerita Tragedi Sampit
- Piramida Giza
- Masjid Sabilal Mujahidin Ampah
-
▼
Mei
(35)